Curhat : Aku dulu juga pernah dibully.

Hai guys..

Jumpa lagi dengan Yuni di sesi ini.

Barusan aku lihat Produce 101 season 2 yang akhirnya jadi inspirasiku untuk nulis ini semua.



Bullying

Ya, kebetulan saat aku lihat di episode pertamanya ada perkenalan gitu dari member-membernya. Ada satu yang jadi perhatianku saat nonton ini. Jang Moon Bok. Mungkin awalnya aku tertarik karena ada salah satu peserta pria yang punya rambut gondrong tapi telalu bagus nan indah, tapi saat dia menceritakan bagaimana kisah masa lalunya aku jadi sedikit simpati sama dia.

Singkat cerita, dia dulu pernah dibully orang-orang hanya karena dia ikut ajang pencarian bakat disebuah stasiun televisi. Saat itu dia hanya anak kecil yang mulai puber dan menampilkan kemampuannya sebagai rapper. Menurutku dia punya bakat, keren malah. Namun ternyata saat itu pandanganku dengan orang lain ternyata berbeda. Hanya karena suara dia khas anak laki-laki puber (transisi suara anak-anak menuju remaja yang kadang-kadang keluarnya jadi cempreng) akhirnya banyak orang yang menghujatnya.

Aku nggak bisa bayangin gimana perasaanya kalau aku jadi dia. Apalagi saat umur-umur segitu harus dihujat orang banyak hanya karena kekurangan yang sebenarnya menurut aku manusiawi. Apa sih yang sebenarnya salah pada pubertas? Bukannya setiap orang juga mengalaminya?

Nah, mungkin dari sini aku juga bakal menceritakan sedikit  kisahku tentang bullying. Dulu aku pas SD juga pernah dibully. Nggak parah-parah amat kaya Jang Moon Bok sih. Tapi sekecil apapun bully-an itu nyatanya sampai sekarang masih membekas.

Mungkin karena dulu saat masih kecil masih cuek dengan penampilan, jadi mungkin tak ada yang menarik dalam diriku. Kulit gelap sawo matang, badan kurus, hidung pesek. Jadi ada saja celah yang selalu bisa dijelek-jelekan. Awalnya karena ada orang dewassa yang membanding-bandingkan fisikku dengan teman yang lain, dan akhirnya teman-temanku yang lain pun ikut mengolok-olokku. Nggak terlalu lama sih mereka mengolok-olokku, mungkin hanya sehari dua hari. Namun dampaknya ternyata begitu besar.

Sejak saat itu aku merasa nggak pede dengan fisikku sendiri. Kadang suka lama-lama menatap kaca cuma untuk membandingkan warna kulitku dengan teman yang lain. Kisah itu berlanjut sampai saat aku SMP.

Di SMP kebetulan aku pindah ke Jawa dari Kalimantan. Otomatis aku harus tinggal ditempat baru dengan iklim yang berbeda. Entah karena pengaruh suhu atau karena aku saja yang sedang puber, kini muncul beberapa jerawat dimukaku, jerawat khas anak yang baru pubertas. Ah, betapa kesalnya aku saat itu mukaku penuh beruntusan. Kadang juga aku merasa iri dengan muka teman-teman yang mulus tanpa jerawat. Bertahun-tahun aku merasa menganggap diriku ini penuh kekurangan hanya karena tampilan fisik semata.

Rasa minderku ini pun masih berlanjut saat aku SMK. Ya, tau sendiri bagaimana indahnya masa-masa SMK yang penuh drama-drama cinta monyet anak sekolah. Karena kekurangan fisikku aku pun selalu merasa diriku kurang. Nggak pede dengan lawan jenis. Bahkan aku sampai nggak pede untuk menampilkan kemampuanku didepan kelas. Semua yang kulakukan pun terasa aneh. Sebenarnya bukan aneh sih, tapi lebih mengutuki diri sendiri hanya karena selalu berorientasi kalau sesuatu yang cantik dan indah itu seperti mereka (orang-orang yang menurutku cantik) lakukan. Ya, dimasa-masai ini seperti kehilangan diriku sendiri. Kalau diingat-ingat sedih juga.

Bayangkan, efek bully yang sebenarnya nggak terlalu parah-parah amat akan berpengaruh besar  dan dilalui selama bertahun-tahun. Aku juga sampai sekarang nggak tau maksud orang yang dulu pernah membanding-bandingkan fisikku hinga berujung pada olokan teman-teman sekelas. Dan untuk kembali jadi orang yang menerima semua kekurangan fisiknya itu nggak mudah loh. Perlu bertahun-tahun sampai aku bisa “loving my self”

Sebagai pemanis kali ini aku bakal menyisipkan salah satu video yang baru-baru ini aku tonton. Videonya bagus dan mungkin bisa membuka pandangan-pandangan kita selama ini.




Akhir kata, terima kasih bagi yang sudah membaca curhatanku ini sampai akhir. Semoga teman-teman bisa mengambil hikmah dari pengalamanku ini ya. Bagi yang mau bertukar pikiran bisa langsung sharing di kolom komentar… See yaa~

Comments

Popular posts from this blog

ABANG UBER, KAMU JAHAT !!!