REPLY (ANSWER ME) 1988 DRAMA YANG BIKIN SUSAH MOVE ON
Yuhuuu.. ketemu lagi dengan Yuni. Apa kabar kalian guys? Semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian. Amin.
Kali ini aku bakal mereview, guys. Tebak apa? Yaps, aku bakalan bahas drama Korea lagi(hehehe). Mungkin selama ini banyak orang mengganggap film/drama Korea terlalu menye-menye tapi itu anggapan yang salah loh. Benar sih kalo drama/film produksi negeri gingseng ini menyuguhkan adegan-adegan yang selama ini di impi-impikan oleh para ladies akan tetapi sulit untuk diwujudkan (karena hidup tak seindah drama Korea), tapi semakin kesini kualitasnya semakin oke lho guys. Bahkan mereka tak jarang mengeluarkan biaya cukup besar untuk menghasilkan sebuah drama dengan rata-rata 16-20 episode dengan durasi 45 menitan. Ya, demi menyajikan sebuah tontonan yang berkualitas bagi para penontonnya.
Nah, kali ini film yang akan aku bahas adalah Reply (Answer Me) 1988. Dari judulnya udah ketebak kan ini film mengkisahkan tentang apa? Ya, mengingat ulang segala kejadian yang ada di tahun 1988. Penasaran kan apa saja yang terjadi di tahun 1988?
Dimulai dengan kehidupan warga di gang Ssangmundong, wilayah kecil yang dihuni oleh sekelompok keluarga. Disana juga terdapat lima orang anak yang sudah berteman sejak kecil. Mereka Sung Deok-Seon (Lee Hyeri), Kim Jung-Hwan (Ryu Jun-Yeol), Choi Taek (Park Bo-Gum), Sung Sun-Woo (Go Kyung-Pyo) dan Ryu Dong-Ryong (Lee Dong-Hwi) yang melalui usia 18 tahun mereka di tahun 1988 (kalo di itung-itung sekarang mereka seumuran orang tua kita lho guys). Dimulailah cerita mereka tentang bagaimana arti persahatan, keluarga bahkan pasangan hidup mereka. Terus apa yang menarik dari Reply 1988 ini?
Ceritanya sederhana dan “Gue Banget”
Kalo ini sih sudah saya survey ke bebebrapa teman yang sudah nonton drama Reply 1988. Rata-rata mereka merasa drama ini “Gue Banget” ya mungkin karena ceritanya sesuai dengan kehidupan orang-orang pada umumnya. Bagaimana kehidupan bertetangga, persahabatan dan juga cinta-cintaan ala anak abegeh. Ya kerasa realnya lah, ga dibuat-buat.
Totalitas BANGET!
Sebenarnya ini nih yang bikin aku takjub banget sama drama ini. Semua settingan dalam drama di buat seakan-akan kita ada di tahun 1988. Mulai dari alat-alat rumah tangga, televisi, acara televisi, radio, trend musik, sytle (rambut, baju, make up), alat komunikasi (telepon rumah jadul, pager) bahkan juga disuguhi majalah, acara paling trend pada saat itu. Pokoknya kalo lihat bakal inget cerita mama waktu masih muda deh. Dan akhirnya tau kalau selera orang Korea ataupun Indonesia di tahun 1988 ternyata sama lah sebelas-duabelas baik dari trend ataupun kehidupannya.
Akting Pemainnya
Nah, ini adalah yang buat drama ini sukses besar. Gimana kemampuan para pemainnya memainkan peran agar mereka terlihat benar-benar berada di tahun 1988 meskipun beberapa pemain tidak pernah merasakan kehidupan saat di tahun itu. Contohnya Lee Hyeri yang memerankan Sung Deok-Seon. Artis kelahiran tahun 1994 ini harus memerankan anak remaja usia 18 tahun di tahun 1988 yang notabene dia pun belum lahir di tahun itu. Hebat kau, unnie!
Konfliknya nggak Lebay
Sering kali konflik dalam sebuah drama terkesan menye-menye. Tapi beda lagi kalau disini. Ya, kadang sebuah cerita perlu di dramatisir agar menjadi lebih menarik namun masih sesuai dengan porsinya. Tapi disini penyelesaian konflik dalam cerita dibuat serasional mungkin sehingga tak menjadikannya lebay.
Habis nonton ini pasti jadi kangen dengan sahabat masing-masing deh..
Ya mungkin karena ceritanya di kemas “Gue Banget” ini jadi bikin kita baper sendiri. Gimana nggak, saat lihat betapa hangatnya persahabatan kental mereka tanpa dibuat-buat jadi teringat gimana kekonyolan kalian sama sahabat dulu. Apalagi yang sekarang sudah jarang ketemu, rasanya bakal kangen berat dan ingin mengulang masa-masa indah dulu. I miss you, my best friend…
Melihat sisi lain orang tua yang tak pernah kita tau ketika mereka harus banting tulang untuk kita
Mungkin drama ini slaah satu drama yang tak hanya menampilkan cinta-cintaan sebagai subjek utama dalam sebuah cerita. Kita juga diperlihatkan bagaimana emosi dari orang tua ketika memperjuangkan kehidupan keluarganya, terutama untuk anak-anaknya. Pada adegan-adegan seperti ini aku sering nangis sih, tiba-tiba teringat orang tua dulu banting tulang mencari nafkah. Padahal anak-anaknya selalu mengeluh karena merasa keinginannya tak pernah terpenuhi. I’m feel so bad..
Untuk saudaraku, seberapa menyebalkannya dikau. You’re the best !
Hayo ngaku! Disini siapa yang selalu berantem kalau lagi ngumpul sama saudaranya (akuu.. hahaha ngaku sendiri..). Ini juga di alami sama Sung Deok-Seon dan Sung Bo-Ra lho. Ketika mereka berada dirumah tiada seharipun tanpa jambak-jambakan, cakar-cakaran dan akhirnya ngadu ke Ibunya minta dibela. Tapi ketika Sung Bo-Ra harus pergi dari rumah untuk belajar studi akuntansinya, betapa sedihnya Sung Deok-Seon melihat kakaknya harus hidup prihatin di kamar yang sempit. (Jadi inget lil brotha di rumah…)
Tetangga, saudara terdekat ketika sedang kesusahan.
Kalau liat suasana di Reply 1988 kehidupannya sudah sangat beda di banding tahun 2017 apalagi di perkotaan. Mungkin disini kalian akan lihat betapa dekatnya hubungan antar tetangga di gang Ssangmundong, apalagi ibu-ibunya. Pokoknya seru deh kalau lihat keseharian mereka, bahkan ketika salah satu mendapat musibah tak segan-segan yang lain pun akan membantu semampu yang mereka punya.
Sahabat berpotensi juga untuk jadi jodohmu lho…
Kadang kita terlalu nyaman berteman dekat dengan sahabat sendiri hingga tanpa disadari perasaan terlibat di dalamnya. Ketika kita sadar kalau kita mulai punya rasa dengan sahabat sendiri, jangan malu ataupun takut. Jujurlah sebelum kau menyesali pada akhirnya.
Jalan cerita yang sulit di tebak
Nah, ini lho yang bikin seru sebuah tontonan. Kadang ini juga yang bikin kita kecanduan untuk terus menonton episode selanjutnya. Sama dengan drama ini kalian pasti akan menebak-nebak endingnya dan terus di buat penasaran karena jalan ceritanya tak pernah terduga.
Mungkin sekian dulu review tentang Reply (Answer Me) 1988. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman sekalian. Mungkin banyak kesalahan yang terdapat dalam tulisanku kali ini, semoga teman-teman berkenan memberikan kritik dan sarannya. Bye bye… See you next time
Comments
Post a Comment