Mencari Perhatian
Ini dibuat berdasarkan atas dasar hasil pemikiran diri sendiri, apabila ada yang berbeda dan kurang berkenan dihati bisa disampaikan melalui kolom komentar di bawah. Sangat berterimakasih sekali untuk yang sudah membaca dan berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun ^^..
Pernah ga sih kamu ketemu sama orang yang berusaha terlihat menarik ditempat umum, misalnya di kelas ketika suasana sedang hening-heningnya tiba-tiba ada seseorang yang berusaha nyeletuk “ga jelas”, bukan pencair suasana tetapi perusak suasana dan konsentrasi, misal itu sedang ujian. Dongkol ga sih? Saat pikiranmu sedang buntu dengan bagaimana menjawab soal, kamu sedang berfikir keras untuk mengisi kertas ujianmu dan tiba-tiba “pyar” konsentrasimu buyar karena suara cemprengnya yang hampir merusak telingamu dengan lantangnya mengobrak-abrikkan benteng pertahanan konsentrasimu. Kesel ga sih? Dalam konteks ini pelakunya adalah kaum hawa (karena rata-rata cewe yang sering banyak ngomong) tapi ga menutup kemungkinan cowo juga sih (cowo yang mulutnya lemesh). Pernah kepikiran ga sih kenapa pelaku “perusak suasana” itu tiba-tiba berbuat hal menjengkelkan seperti itu?
Ya sebenernya perilaku seperti itu bisa saja dilakukan oleh setiap orang, tua, muda, kaya, miskin, perempuan, laki-laki, yang cerewet ataupun yang pendiam sekalipun. Tapi dilihat pula maksud dan tujuan dari orang yang cari perhatian. Biasanya orang yang ingin mendapat perhatian dari lingkungan dari sekitarnya karena ia diacuhkan oleh lingkungannya atau tidak ada yang perduli dengannya. Dia cenderung kesepian dan menginginkan agar ada orang lain yang memperhatikannya. Bahkan bisa saja apabila melihat orang lain yang keadaannya berbanding terbalik dengannya (respon lingkungan yang berbeda) timbul dalam dirinya rasa iri. Dan apabila terus berlanjut akan berakibat buruk untuk masa yang akan datang. Dan jangan heran apabila ada kasus pembunuhan diantara pertemanan karena ada rasa dendam yang tak tersampaikan, bahkan menurut kita untuk alasannya pun sangat sepele. Itu bisa saja rasa iri yang timbul akibat respon lingkungan yang tak sama antara dirinya dan korban yang di bunuh.
Diluar dari kasus pembunuhan itu, apanila kita kembali dari orang yang mencari perhatian tersebut, cara setiap orang untuk mendapatkan perhatian pun berbeda-beda. Ada yang mengekspresikan “Seeking Attention” dengan perilaku yang bisa di terima orang disekitarnya atau perilaku yang sangat menyebalkan, bahkan perilaku tanpa ada satu orang pun yang sadar bahwa ia sedang mencari perhatian.
Untuk perilaku yang bisa diterima orang sekitar, proses “Seeking Attention” itu bisa berbuah simpati jika ia bisa melakukannya dengan baik. Tidak heran ada orang yang biasa-biasa saja, entah dari fisik, pekerjaan ataupun latar belakang namun ia memiliki banyak teman, sahabat dan orang disekelilingnya yag care dengannya. Ya, itu bisa saja ia terima karena proses seeking attentionnya yang baik diterima oleh lingkungan.
Nah, apa kabar dengan orang yang tidak bisa mengekspresikan “Seeking Attention” itu dengan baik?
Seperti kita lihat saat ini banyak sekali wabah virus alay ataupun narsisme yang menyerang masyarakat, siapa pun itu tidak mengenal usia, gender atau pun latar belakang. Tapi apakah semua perilaku mereka itu dapat kita terima dengan baik? Apakah kita nyaman dengan perilaku yang mereka?
Jawaban itu tergantung bagaimana kalian. Siapa pelakunya? Dan respon kalian sendiri dengan persebut bagaimana?
Nah bandingkan keduanya, bisa dilihat bagaimana cara mereka dalam mengekspresikan “Seeking Attention” itu ke masyarakat, dan bagaimana pula respon masyarakat terhadap perilaku mereka. Pada kasus Dijah Yellow, dari komentar yang ada di media sosialnya cenderung merasa tidak nyaman dengan memberikan komentar negative, tapi tak sedikit pula yang berkomentar positif. Menurut pandangan saya sendiri banyak netizen yang berkomentar negative bukan karena ingin men-judge penampilan secara fisik seorang Dijah Yellow, akan tetapi sikap yang ia tampilkan ke muka umum. Sebenarnya tidak masalah apabila seseorang tersebut menunjukan sifat narsis, tapi juga sesuai tempat dan sikonnya, jangan pula dibuat terlalu over seperti drama, karena kita melihat realitanya.
Coba kita bandingkan ke akun media social Raisa, meskipun kesan dari foto tersebut adalah alay, akan tetapi respon masyarakat pun berbeda dengan respon yang diberikan Dijah Yellow. Banyak netizen yang memuji, dan pastinya mereka punya alasan untuk melakukan itu kan? Ya, karena mereka melihat kenyataannya bahwa Raisa memang cantik, selain itu sarat akan prestasi. Dan satu hal yang penting disini bahwa netizen melihat “REALITA”.
Bagaimana dengan seseorang yang melakukan “Seeking Attention” tanpa satu orang pun yang tau tentang perilaku tersebut, akan tetapi ia memang melakukan proses “Mencari Perhatian”.
Pernahkah kalian menemui teman sekelas yang orangnya biasa-biasa saja, baik prestasi ataupun sikap, bahkan kehadirannya pun tidak dirasakan oleh orang-orang disekitarnya akan tetapi saat kelulusan tiba-tiba ia menjadi juara umum dan mengalihkan perhatian semua orang terhadapnya? Ya, pasti setelah proses pencapaiannya ,orang-orang mulai memandangnya dan mengetahui keberadaannya. Dan mungkin strategi itu yang diterapkan oleh anak itu agar dia mendapatkan pengakuan oleh masyarakat.
Terlepas bagaimana seseorang melakukan “Seeking Attention” satu hal yang bisa kita buat kesimpulan adalah bahwa setiap orang yang ada di dunia ini butuh pengakuan, tetapi mereka memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikannya. Baik seorang bayi yang menangis agar ada orang yang perhatian terhadapnya, seorang wanita yang tersenyum agar ada pria yang tertarik terhadapnya ataupun orang yang sudah meninggal pun mencari perhatian dengan tidak bernafas dan juga tidak bergerak agar ia segera di kebumikan. Tak ada pengecualian kan? Termasuk aku sendiri dan kamu yang sedang membaca tulisan ini.
Setelah kita sadar bahwa kita memang butuh pengakuan dari lingkungan bahkan dunia, apa yang harus kita lakukan? Ya itu tergantung dari kalian sendiri, bagaimana kalian hendak mengekspresikan diri kalian agar dunia mengetahui bahwa kalian itu ada dan pernah terlahir kedunia ini dengan penuh harapan dari orang tua kalian. Think smart and show it..
kenapa uya? kamu juga iya kan? hahaha
ReplyDeleteaw.. yang sedang nyari perhatian juga.. wkwkwk
ReplyDeleteaw.. yang sedang nyari perhatian juga.. wkwkwk
ReplyDelete