HOAX YANG BIKIN RUNYAM
Jaman sekarang berbagai macam informasi dapat dengan mudah kita akses. Media-media yang menyediakan akses informasi pun bermacam-macam. Bisa melalui surat kabar, televisi, radio, pamflet bahkan media sosial seperti facebook, twiter, path, instagram dan lain-lain. Tapi apakah media-media yang menyediakan informasi tersebut dapat sepenuhnya kita percayai?
Seiring dengan arus modernisasi manusia pun makin kesini makin mempermudah segala sesuatu yang ada dalam hidupnya. Tak ayal peran media sosial seperti yang saya sebutkan diatas dapat mempengaruhi cara berpikir ataupun sudut pandang dalam menerima sesuatu. Ya, media sosial sebagai sumber arus informasi manusia saat ini dapat sewaktu-waktu merubah perilaku manusia. Contohnya, ketika sesorang ingin mengetahui informasi bagaimana menurunkan berat badan, tak perlu lagi ia harus mengunjungi dokter karena informasi yang berkaitan dengan diet sudah tersedia semua di internet. Sangat praktis dan tak memakan banyak biaya kan? Bisa dibilang media sosial dapat juga membentuk kepribadian seseorang.
Nah, yang jadi pertanyaan selanjutnya apakah peran media sosial dalam pembentukan karakter manusia itu baik? Relatif. Ya tergantung bagaimana pribadi seseorang menilai segala yang di terimanya dari sumber informasi memang berguna untuk dirinya atau hanya sebagai kepentingan pihak lain dengan maksud dan tujuan yang diinginkannya.
Kenapa muncul “kepentingan pihak lain dengan tujuan yang diinginkannya”? Media sosial yang hakikatnya bisa di akses oleh siapapun dan dimanapun ini memungkinkan siapapun baik muda atau tua, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan dapat menshare ataupun menerima segala sesuatunya di media sosial. Tak seperti televisi ataupun koran, di media sosial segala bentuk informasi dapat beredar dengan bebas tanpa adanya pengawasan. Dengan adanya kesempatan luas di media sosial dapat menumbuhkan ladang-ladang baru dalam meraup keuntungan. Bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan baik dengan tujuan untuk memberikan informasi dengan mudah kepada masyarakat, kesempatan ini dirasa paling efektif untuk mendekatkan informasi kepada khalayak umum. Akan tetapi bagi pihak lain yang mungkin ingin memperoleh keuntungan semata atau memiliki maksud lain, kesempatan ini juga bisa digunakan untuk mengendalikan sudut pandang mereka dengan pemberitaan yang tidak berdasar dengan fakta akurat. Masyarakat saat ini lebih mengenalnya dengan istilah HOAX.
Hoax, salah satu virus yang menyerang masyarakat di era digital yang bahkan keberadaannya sangat sulit dibedakan, apakah ini fakta atau hoax belaka. Tak jarang berita hoax yang disajiakan kadang lebih menarik dari pada pemberitaan berdasarkan fakta yang ada sehingga masyarakat lebih tertarik dengan pemberitaan hoax dan secara tak sadar hoax tersebut tertanam dalam dirinya sebagai fakta. Sangat ironis sekali kalau ini sudah terjadi, keberadaan media social pun sudah di alih fungsikan sebagai sesuatu yang salah. Bukan mencerdaskan akan tetapi membodohi masyarakat secara besar-besaran. Bukan tidak mungkin dengan semakin majunya perkembangan teknologi akan membuat kemunduran pemikiran manusia.
Bagaimana cara membedakan pemberitaan fakta atau hoax belaka? Saya akan menjelaskannya disini mengenai bagaimana menghindari pemberitaan hoax.. klik disini
Comments
Post a Comment