Waiting List
pict: berbagai sumber Mungkin banyak yang terlihat tidak adil dimatamu, tapi apakah itu alasan untuk berhenti? Memikirkannya saja mungkin akan membuat muak, untuk berhenti atau keluar sangat tidak mungkin. “Kamu bahkan tak punya power untuk ini.” “Kamu terlalu banyak mengeluh.” Hey, haruskah aku diam saja saat perlahan-lahan diriku disakiti. Aku tidak sebodoh itu untuk menerima begitu saja. Cukup terlihat pemberontak, bukan? Mungkin sebagian orang hanya akan meredam amarahku dengan kata bersabar. Lebih tepatnya bukan meredamkan, tapi hanya berbual manis karena tak tahan dengan ocehanku yang hanya akan menambah masalah hidupnya bila diteruskan. Padahal, apabila dia berada di posisi ini pun batinnya akan bergejolak dan mulutnya tak berhenti bersumpah, aku bersumpah untuk itu . Pagi menjelang siang hari ini, di pukul 09.30, saat udara pagi mulai hilang dirasa, matahari meninggi, dan panas yang tak punya pemisi. Aku keluar dari kamar kecilku, keluar menuju masalah. Aku