Resensi Critical Eleven


Penilaian : Bagus

pict from google


Judul       : Critical Eleven
Penulis   : Ika Natassa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
ISBN        : 978-602-03-1892-9
Halaman : 344hlm

Kali ini aku bakal meresensi sebuah novel dari Ika Natassa yang berjudul Critical Eleven. Buku ini menceritakan tentang sepasang suami istri bernama Tanya Baskoro (Anya) dan Aldebaran Risjad (Ale). Mungkin seperti drama percintaan, pertemuan mereka menurutku sangat manis dan tak terduga. Penerbangan Jakarta-Sydney jadi saksi pertemuan suami-istri ini. Dalam dunia penerbangan dikenal istilah Critical Eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat – tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing, kuarasa ini memang menceritakan bagaimana kehidupan prnikahan mereka. Setelah lima tahun perkenalan itu, Ale dan Anya dihadapkan pada suatu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka.

Aku sangat enjoy membaca novel ini. Ika Natassa membawakannya dengan sangat epic sehingga terasa sangat tidak membosankan. Ya, aku jatuh cinta sejak membaca bab pertama dari novel ini. Mungkin apabila di visualisasikan novel ini lebih banyak menyuarakan isi hati dari sang tokoh utama. Meskipun dialog tak banyak namun cukup menguatkan isi cerita. Ya, bahasa tubuh dari cerita ini mungkin sudah menegaskan semuanya.

Dan ada lagi yang menarik dari novel ini. Sang penulis menghadirkan dua sudut pandang dari pemeran utama Anya dan Ale dalam satu buku. Jadi disini kita bersama-sama diajak bagaimana sudut pandang seorang wanita dan pria dalam menghadapai masalahnya. Kupikir ini tidak mudah, karena Ika Natassa menuliskan ini dengan sangat baik. Bagaimana wanita menyikapi masalahnya dengan perasaan dan hatinya dan bagaimana seorang pria yang simple dan terkesan cuek walaupun sebenarnya ia perhatian. Jadi terasa melihat sebuah drama langsung dihadapan kita dan bagaimana suara hati mereka dalam menyuarakan masalah itu.

Jujur aja sih saat membaca ini aku gemas sekali dengan kisah kehidupan rumah tangga Ale dan Anya ini. Entah itu gregetan dengan Anya yang terlalu larut dengan kesedihan (ya mungkin karena aku belum menikah dan kehilangan seperti dia) dan menikmati setiap detik kesedihannya atau dengan Ale yang nggak peka-peka (apa sifat dasar cowok itu nggak peka ya?). Dan ku rasa kalian juga bakal gemas ketika baca ini.

Konflik dari kisah ini sebenarnya hanya satu. Tentang sebuah rasa kehilangan dan kesedihan amat mendalam dari seorang ibu yang disajikan dari awal dan hingga kisah. Sedikit membosankan sih. Tapi si penulis dapat menyajikannya dengan tepat sehingga walaupun konfliknya hanya itu-itu saja dia dapat membawakan ceritanya hingga konklusi dari cerita ini tidak terkesan memaksakan dan ibarat pesawat cerita ini dapat landing dengan sempurna.

Kabarnya novel ini juga difilmkan dengan judul yang sama dengan novelnya “Critical Eleven” dan segera akan tayang di bioskop. Semoga filmnya sebagus cerita dari novel ini. Jika mengingat durasi mungkin banyak sekali adegan yang hilang dari novel, tapi semoga saja mereka bisa memilih bagian terbaik dari kisah di novel ini.


Iya, pada penasarankan kan dengan bukunya? Buku ini sudah bayak beredar loh di toko-toko buku dan merupakan salah satu national best seller juga. Kebetulan aku beli buku ini online lewat tokopedia dan harganya Rp 67.200. Jadi yang pada penasaran bisa langsung beli bukunya dan tonton filmya di bioskop kesayangan.  See ya…

Comments

Popular posts from this blog

ABANG UBER, KAMU JAHAT !!!